Sabtu, 26 November 2011
Jumat, 25 November 2011
Jumat, 15 Juli 2011
Rinduku Pada Sang Malam
Malam kian terang
Ukiran senyum dari sang bintang, membentang diantara wajah rembulan
Lilitan manja penguasa mimpi,
Yang kian gelap, kian melayang
Tak terkira, aku jua tak kuasa. Akankah ada itu? Sebuah ruang,
Untuk kekasihmu ini. Sebuah ruang indah dalam,
Lindungan cintamu
Inginku selalu bersamamu
Selalu menemanimu. Dalam dekapan terang,
Lilin sang malam. Melihat senyum manismu. Terelok,
Akan wajahmu, dan canda hangat kita
Mencintaimu, melindungimu, menyayangimu, dan menjadi nafas dalam derap langkahmu. Inginku begitu! Dan,
Inilah cinta suci dari lubuk hatiku. Untukmu, kekasihku
Kamis, 16 Juni 2011
AKHIR PUTIH ABU-ABU
Akhir putih abu-abuku, ku lukiskan sebuah kisah sejati
Kisah suka duka bersama
Kisah kegilaan bersama
Kisah anak manusia, yang baru menatap dunia
Akhir putih abu-abuku, ku langkahkan kaki dengan pasti
Menapak jalan persahabatan kian sejati
Cerita rumput hijau yang baru bersemi
Menerjang lautan tanpa tepi
Cerita tragedi, yang tak mungkin terlewati
Akhir putih abu-abuku, ku temukan jiwa kepemimpinanku
Ku langkahkan kakiku, bersama sahabat yang temaniku
Menggerus rezim yang tak lurus dalam otakku
Menggeliat dalam kalbu
Merayap dalam lindungan tanahku
Akhir putih abu-abuku, ku temukan cintaku
Ku bisikkan lafadz cintaku pada si dia
Ku rajut alunan bunga asmara bersama bidadariku
Ku langkahkan jejak cinta bersama permaisuri hatiku
Ku harap dan ku yakin, kaulah cinta sejatiku
Akhir putih abu-abuku, jalan menuju cita-cita terbuka
Segenggam emas, ku raih dan ku jaga
Menuju akhir perjalanan kisah hidupku
Menentang setiap denyut nafasku
Akhir putih abu-abuku, masa terindah dalam derap langkahku
Satu cita yang takkan berubah
Sebuah pengabdian dari seorang hamba
Ke dalam ridho Sang Pencipta
Rabu, 27 April 2011
Baca aja !!!
Gimana nih kabar temen-temen aku semua??? baik-baik saja kan … Alhamdulillah, yang nulis juga dalam keadaan baik, tapi ada campurannya juga, hehehe…!! Bosan nih sob, masak dari tadi ngerumpi sama ibu terus ! pengen berbagi sesuatu deh. Hmm… gini saja, aku pengen nyeritain dikit tentang ihwan. Mungkin ada yang nggak tahu tentang ihwan tuh apa sih??? Apa yang dipakai pas ibadah haji? tapi itu kan baju ikhrom. Atau yang sering mampang di tv? lain lagi tu ma iklan. Hmm… yang jelas ihwan tuh bukan makanan, barang, atau lainnya. Apa mungkin yang sering nongkrong di jalan, liat ada akhwat lewat langsung teriak, “ Suitt… suit… sun titik dik???”. Atau orang yang begitu ngeliat ada spion kendaraan langsung saja ngaca, nggak peduli ada pemiliknya apa enggak ! sisir kanan, sisir kiri, tarik rambut ke atas ke bawah. “Nggak peduli mau ada pemiliknya atau enggak, yang penting aku bisa ngaca”, mungkin itu yang diucapkan si ihwan. Mungkin hampir tepat sih, tapi nggak semua sikap ihwan sama seperti itu
Terus seperti apa ya ihwan itu??? Ihwan itu makhluk yang tahan banting. Mau diserang dari depan, kanan-kiri, atas-bawah, nggak bakalan mempan. Mau dihina, dicaci, dimaki, dinasihati, dipuji, sampai bibir nih ndoweer nggak bakalan mampu. Wow!!! hebat donk yang namanya ihwan ini. Tapi sehebat-hebatnya apa pun pasti ada kelemahannya lho… Terus dimana ya kelemahannya? Setelah dilakukan penelitian selama 3 tahun, masa percobaan selama 6 bulan 4 hari, dan survei yang melibatkan 1 juta gelintir ihwan oleh ICW (Ihwan Correspondent Word) menyatakan bahwa, ihwan sangat lemah jika diketuk dari belakang. Bukan diserang tapi hanya diketuk. Loh, kog bisa??? Bisa donk, apa lagi yang ngetuk spesialis perasaan, alias akhwat. Wow!!! hebat hebat hebat. Terus gimana cara kerjanya? Aku juga nggak tahu, aku kan juga seorang ihwan, mungkin ada tombol on-off yah dipunggung kita. Bentar bentar, nanti aku cari
Setelah kita tahu kelemahan dan kelebihannya, seperti apa sih ihwan sebenarnya? Ihwan itu lebih suka main logika dari pada perasaan, nonjolin otot dari pada pikiran, lebih gampang terpancing emosi dari pada berpikir dingin. Lebih suka melindungi dari pada dilindungi, senengannya menang sendiri nggak mau diatur, pengen tampil hebat dari lainnya, apa lagi jika di depan akhwat, dan masih banyak lagi. Seperti yang aku paparkan tadi, setiap ihwan satu dengan yang lain pasti ada perbedaan. Contohnya dalam hal komitmen atau visi misinya. Yang aku tahu ada 3 spesies ihwan dalam hal visi misi kehidupannya, hmm… apa saja yah
Pertama adalah ihwan pecundang. Ciri ihwan pecundang nggak mau pikir panjang, gampang umbar janji tapi tak ada yang ditepati, cuma bisa ngomong tapi tidak bisa berbuat apa-apa. Ihwan pecundang tidak mau mengambil resiko, dia takut kehabisan bekal dalam perjalanan, tidak mau merantau karena takut sakit dan menderita. Sehingga ia hanya berjalan di tempat sambil memimpikan cita-citanya namun tak mau mengambil jalan untuk menggapainya. Kedua adalah ihwan penuh sensasi. Ceroboh, gegabah, banyak ngomong sedikit berbuat, kalau buat janji kadang ditepati kadang tidak, merupakan ciri-ciri utama ihwan penuh sensasi. Dalam awal perjalanan ihwan penuh sensasi sangat kuat, dan mampu menghadapi rintangan-rintangan yang menghadang. Namun dalam akhir perjalanan menuju garis finish, ihwan penuh sensasi kehabisan bekal, dia bingung, takut, tidak berani menghadapi rintangan terakhir, dia putuskan untuk kembali ke garis start dan membawa persediaan bekal yang banyak dan mengulangi kembali perjalanannya. Tapi tidak ada perjalanan kedua bagi seorang ihwan, hanya sekali dan tak mungkin diulangi. Yang terakhir adalah ihwan sejati, hmm… apa yah cirri-cirinya? Ihwan sejati berpikir matang, tidak ceroboh dan tidak tergesa-gesa, setiap janji yang dia buat pasti ditepati, sedikit ngomong tapi banyak berbuat, dan yang terpenting ihwan sejati sangat bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukannya. Bermimpi tapi memikirkan cara menggapainya. Dalam sebuah perjalanan, ihwan sejati mampu menghadapi rintangan dan belajar dari permasalahan yang ia temui, ia tegas dalam bersikap dan mampu merubah apa yang dia temui menjadi sesuatu yang baik. Dalam separuh perjalanan ihwan sejati kehabisan bekal, dan ia mulai diselimuti rasa putus asa, takut, dan bingung. Tapi ihwan sejati tetap melanjutkan perjalanannya, meski ia telah memperhitungkan ia akan sakit, menderita, lapar, dan haus dalam perjalanannya. Rintangan demi rintangan ia lalui dengan semangat membara di hati, akhirnya ihwan sejati sampai di garis finish dan mengangkat bendera kemenangan, dan ia berkata: “Inilah janjiku, dan kau adalah buktinya !”. Terus anda termasuk yang mana? Diri andalah yang bisa menjawab dan orang terdekat anda, jangan lupa tanyalah pada Yang Maha Kuasa, Allah SWT. Termasuk golongan apakah anda saat ini? Tapi aku hanya ingin menekankan, ini bukanlah ajang promosi
Kalo dipikir-pikir nggak nyambung yah??? tapi disambungin aja kalee, hehehe… Mungkin banyak persepsi mengenai ihwan, tapi ini hanya pendapatku toh mungkin banyak pendapat lain, kalo ada yang nggak setuju diusulin aja nggak usah dibawa ke MK, tambah ruwet aja kalee !!! Hmm… terus gimana ya cara pandang ihwan mengenai seorang akhwat ! nih, bagus nih buat di bahas lagi… ya seperti yang aku paparkan diawal tadi, setiap ihwan satu dengan ihwan yang lain pasti berbeda ! cara pandangnya pun belum tentu sama, tapi menurut desas-desus angin pinggir jalan mengatakan bahwa, hal pertama yang dilihat dari seorang ihwan terhadap akhwat adalah penampilan fisiknya. Mau cantik atau jelek, mau putih atau hitam, mau gemuk atau kurus, mau tinggi atau pendek, mau mancung ke depan atau mancung ke dalam, mau body-nya gimana gitu atau gitu gimana… yah, terserah masing-masing ! Tanyalah pada diri anda sekalian hai jiwa ihwan…? Setelah seleksi tahap awal selesai, seorang ihwan akan melakukan seleksi tahap akhir dan menentukan lulus-tidaknya seorang akhwat, kayak ujian aja ! Terus apa??? Nggak usah ditanya dan dipikir lagi, setelah berkas-berkasnya komplit seorang ihwan akan menyelam ke hati akhwat, hahh!!! Nggak usah kaget, nih cuma perumpamaan saja ! Artinya seorang ihwan akan mengenali hati akhwat ini. Hmm… bisa aja yah
Itu sih cara pandang ihwan terhadap akhwat, kalo dibalik gimana yah??? Ah, nggak bisa baca, tulisannya kan terbalik, hehehe… nggak gitu kalee ! maksudnya cara pandang akhwat terhadap seorang ihwan, itu yang bener. Apa dilihat dari tinggi badannya, mancung-nyungsep hidungnya, warna kulitnya, aneh-nggak kelakuannya, gemuk-kurusnya, njeprak-tidur rambutnya, baik-buruk pikiran dan hatinya, kekar-kerempeng badannya, kasar-halus ucapannya, perhatian-juteknya, atau pinter ngerayu-nggaknya??? Ah, aku nggak tahu ! aku kan bukan akhwat, bagi yang seorang akhwat tolong dijawab yah!!! Yah itu dia, banyak yang perlu diungkapkan tapi tidak harus se-detai-detailnya
Ya udah lah… semuanya kan nggak mesti harus sama, toh berbeda-beda itu kan jauh lebih asyik dan biar bearagam. Hmm… dah sob, dah capek nih nulis ! lagian dah aku tumpahkan disini, hehehe… ingat, ini hanya pendapatku saja ! kalo memang ada yang nggak terima kasih saran aja, atau dating ke rumahku biar bisa nyampein uneg-unegnya. Nggak usah dibawa ke MK ya ! nanti malah ruwet, hehehe… Memang itulah, semuanya punya cerita, punya makna, yang apa pun itu dan tidak mungkin disamakan melainkan hanya punya kemiripan saja
Puisi buat permaisuriku
Ingin aku katakan padamu, pujaan hati
Arti kisah cinta, tulus dan suci di kehidupan islami
Sebuah rajutan asmara , yang ingin dinikmati
Pemberian sang Ilahi
Lagu cinta aku lantunkan, saat menghadap Ilahi
Memecah kegundahan hati
Sebuah janji suci, ihwan sejati
Untukmu, hai permaisuri
Satu kisah indah, cinta hakiki
Bersama bidadari hati
Langkah kaki, rindu antara dua insani
Percayalah kasih, semua akan indah pada saatnya nanti
Rabu, 02 Maret 2011
Yang ini sudah ada judulnya...
BUAT PERMAISURIKU
Just For You
Merapat dihati, berlabuh sebarkan dentuman-dentuman nada simfoni
Urat nafas terengah, menyelam ke palung kasih sayangmu, terlena dalam buaian cinta sejati
Hilir pasang air di pesisir, tersiram akan rindu yang haus, terhanyut akan rindu yang tak bertepi
Aku hargai tulusnya kasih sayangmu, secerah mentari terbit di ufuk timur, senandung bunga mekar di kebun cinta
M… Sebuah huruf awal namamu dan namaku, menorehkan tinta emas dilembaran putih, setulus kasih dan sayangmu padaku
Memandang indahnya senyummu, buat ku terbuai dalam selimut cintamu
Awal dari sebuah kisah, berselimut cinta yang tulus dan suci, berisikan arti sebuah pengorbanan
Dik, tahukah kau siapa diriku ??? Aku terkadang lupa siapa diriku, ku masih tak kuasa menahan jilatan iblis, dan aku takut akan diriku yang lalu. Tapi itulah aku, ku kan tetap berpegang pada tali Ilahi
Hatimu dan hatiku, jagalah selalu. Tetaplah jadi permaisuriku, duhai bidadariku
Aku tak mau jauh darimu, kau kan ada dalam sanubariku, meski benteng melintang antaramu dan aku
Selalu ingatlah Dia, Yang Maha Pencipta lagi Maha Segalanya. Jadikanlah kami ya Allah, sebagai hamba-hamba-Mu yang bertawakkal
Bidadariku, tetaplah seperti itu
Doa Untuk Ibu dan Bapak
Kian ranum bulan menyapa
Dingin, sepi… cicak pun tak bersua
Terpaku pada surga kecil
Tangisan fitrah bayi mungil
Senyum terlukis dari bibir ayahanda
Terselamatkan dua buah cintanya
Maut pun terlampaui
Inilah cinta sejati
Kian kokoh kaki mungil itu
Menghentak penjuru bumi
Tangis, tawa, senyum, resah… kian jadi satu
Menyertai ubun buah hati
Maafkan aku… Ibu, Bapak
Ku jadikan tawamu adalah tangismu
Senyummu adalah sedihmu
Bahagiamu adalah susahmu
Tersentak hatimu
Oleh perilakuku
Lebih kasar dari bebatuan
Lebih keras dari karang
Maafkan aku… Ibu, Bapak
Lembaran baru kini terbuka
Gulungan lembaran hitam ini,
Ya Allah… Ya Rahman… Ya Rahim…
Berilah maghfirah-Mu untuk mereka
Berilah balasan atas kebaikan mereka
Sayangilah mereka, Ya Rahim…
Jikalau kesalahanku terlampau besar
Izinkanlah mereka memintakan maghfirah-Mu untunkku
Ya Rabbi… persatukan kami dalam surga-Mu bersama orang-orang yang kami cintai
Untaian doa yang terucap dalam panjang sujud, doaku untukmu… Ibu dan Bapakku
Jumat, 04 Februari 2011
Emm.. apa ya judulnya ?
Menyepi mentari di ufuk barat
Untaian kata yang terucap, saling beradu
Hamparan awan kian memerah, kian lama kian malu
Aku tata dan ku rajut
Mahligai pulau kita
Mahligai ufuk sore
Aku ingkar pada setiap mata
Dan aku munafik pada setiap kata
Hiruk tawa canda kian terasa
Aku… mulanya tak terasa
Separuh jiwa telah terjaga
Bersama senyum yang terlukis
Inilah cinta… cinta di ufuk sore
Untaian kata yang terucap, saling beradu
Hamparan awan kian memerah, kian lama kian malu
Aku tata dan ku rajut
Mahligai pulau kita
Mahligai ufuk sore
Aku ingkar pada setiap mata
Dan aku munafik pada setiap kata
Hiruk tawa canda kian terasa
Aku… mulanya tak terasa
Separuh jiwa telah terjaga
Bersama senyum yang terlukis
Inilah cinta… cinta di ufuk sore